Ryan Ginanjar
Jumat, 28 Oktober 2011
KONTRUKSI BATU & BETON
1. acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan.
2. agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
3. agregat ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4. agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
5. agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari bantuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm.
6. adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air.
7. 7. angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.
8. bahan tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya.
9. beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
11. beton-normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
12. beton praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
13. beton pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. beton ringan struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. beton polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum.
16. berat jenis adalah perbandingan antara berat dan volume suatu material (misalnya: beton).
17. CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
18. dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.
19. deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.
20. faktor air semen (fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
21. konstruksi batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
22. konstruksi beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
23. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan, biasanya disebut ‘tendon’.
24. MKS adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter).
25. perancah (scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan
26. sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau deform.
27. segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman – vii DEPDIKNAS RI
28. tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.
29. tulangan polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak bersirip atau berukir.
30. tulangan deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.
1. accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.
2. admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.
3. additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.
4. bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.
5. barsteel adalah rangkaian tulangan.
6. box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.
7. bucket tower crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.
8. bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan.
9. bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.
10. batching plant adalah lokasi / tempat pengadukan.
11. conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.
12. cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah, sungai dan sebagainya).
13. cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.
14. doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
15. dump truck adalah truk yang mampu membawa adukan beton.
16. forklift adalah mesin / alat angkat.
17. hoist adalah mesin / alat angkat.
18. hammer test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.
19. in situ adalah lokasi / lapangan.
20. jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.
21. lay-out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.
22. mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.
23. mix design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.
24. maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
25. power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau generating set.
26. portland cement adalah semen abu-abu.
27. post-tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.
28. pre-tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.
29. peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
30. retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.
31. rapid klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.
32. ready mix concrete adalah beton yang siap pakai.
33. speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.
34. slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.
35. steel proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.
36. shear connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua) material yang berbeda karakteristiknya (komposit).
37. strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
38. setting time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.
39. sand blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan kembali.
40. shop drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.
41. site-plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman – viii DEPDIKNAS RI
42. stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.
43. truck mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.
44. timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.
45. troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.
46. uplift adalah tekanan / gaya angkat.
47. wearing diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus listrik.
48. workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
49. waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.
50. wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
51. workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.
52. wika precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton pracetak.
2. agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
3. agregat ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4. agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
5. agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari bantuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm.
6. adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air.
7. 7. angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.
8. bahan tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya.
9. beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
11. beton-normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
12. beton praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
13. beton pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. beton ringan struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. beton polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum.
16. berat jenis adalah perbandingan antara berat dan volume suatu material (misalnya: beton).
17. CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
18. dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.
19. deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.
20. faktor air semen (fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
21. konstruksi batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
22. konstruksi beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
23. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan, biasanya disebut ‘tendon’.
24. MKS adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter).
25. perancah (scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan
26. sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau deform.
27. segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman – vii DEPDIKNAS RI
28. tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.
29. tulangan polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak bersirip atau berukir.
30. tulangan deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.
1. accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.
2. admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.
3. additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.
4. bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.
5. barsteel adalah rangkaian tulangan.
6. box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.
7. bucket tower crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.
8. bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan.
9. bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.
10. batching plant adalah lokasi / tempat pengadukan.
11. conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.
12. cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah, sungai dan sebagainya).
13. cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.
14. doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
15. dump truck adalah truk yang mampu membawa adukan beton.
16. forklift adalah mesin / alat angkat.
17. hoist adalah mesin / alat angkat.
18. hammer test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.
19. in situ adalah lokasi / lapangan.
20. jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.
21. lay-out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.
22. mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.
23. mix design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.
24. maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
25. power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau generating set.
26. portland cement adalah semen abu-abu.
27. post-tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.
28. pre-tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.
29. peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
30. retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.
31. rapid klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.
32. ready mix concrete adalah beton yang siap pakai.
33. speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.
34. slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.
35. steel proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.
36. shear connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua) material yang berbeda karakteristiknya (komposit).
37. strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
38. setting time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.
39. sand blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan kembali.
40. shop drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.
41. site-plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman – viii DEPDIKNAS RI
42. stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.
43. truck mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.
44. timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.
45. troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.
46. uplift adalah tekanan / gaya angkat.
47. wearing diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus listrik.
48. workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
49. waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.
50. wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
51. workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.
52. wika precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton pracetak.
PENGERTIAN KAYU
A. Sifat Kayu sebagai Material Konstruksi
Kayu merupakan bahan produk alam, hutan. Kayu merupakan bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahan kayu tidak sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan – disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahan bangunan ramah lingkungan.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu. Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu. Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan kayu lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air disekitarnya (hygroscopic), dan dapat mengembang dan menyusut sesuai kandungan air tersebut. Karenanya, kadar air kayu merupakan salah satu syarat kualitas produk kayu gergajian. Jika dimaksudkan menerima beban, kayu memiliki karakter kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun beton terkait dengan arah beban dan pengaruh kimiawi. Karena struktur serat kayu memiliki nilai kekuatan yang berbeda saat menerima beban. Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima gaya sejajar dengan serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah serat kayu. Ilustrasi kekuatan serat kayu dalam menerima beban dapat ditunjukkan pada Gambar 8.1.B. Penebangan, Penggergajian dan Pengawetan
Produksi kayu gergajian (lumber), batang kayu segi empat panjang (balok) yang dipakai untuk konstruksi dimulai dari penebangan pohon di hutan alam dan hutan tanaman industri. Kayu gelondongan (log) hasil tebang diangkut ke pabrik penggergajian. Untuk menghasilkan produk kayu gergajian yang baik dan efisien terdapat teknologi penggergajian yang harus diketahui dalam kaitannya dengan penyusutan kayu saat pengeringan. Terdapat 3 metoda penggergajian, lurus (plain sawing), perempat bagian (quarter sawing) dan penggergajian tipikal (typical sawing)Sesuai proses pertumbuhan kayu, kayu bagian dalam merupakan kayu yang lebih dulu terbentuk dari kayu bagian luar. Karenanya kayu bagian dalam mengalami susut lebih kecil dari kayu luar. Tanpa memperhitungkan susut tersebut, hasil gergajian akan menghasilkan bentuk kurang berkualitas.
C. Pengeringan Kayu
Kayu baru tebang memiliki kadar air yang tinggi, 200% - 300%. Setelah ditebang kandungan air tersebut berangsur berkurang karena menguap. Mulanya air bebas atau air di luar serat (free water) yang menguap. Penguapan ini masih menyisakan 25% - 35% kandungan air. Selanjutnya penguapan air dalam serat (bound water). Kayu dapat di keringkan melalui udara alam bebas selama beberapa bulan atau dengan menggunakan dapur pengering (kiln). Kayu dapat dikeringkan ke kadar sesuai permintaan. Kadar air kayu untuk kuda - kuda biasanya harus kurang dari atau sama dengan 19 persen. Kadang diminta kadar air kayu hingga 15% (MC 15). Namun karena kayu bersifat higroskopis, pengaruh kelembaban udara sekitar kayu akan mempengaruhi kadar air kayu yang akan mempengaruhi kembang susut kayu dan kekuatannya.D. Pengawetan Kayu
Proses ideal olah produk kayu selanjutnya adalah pengawetan. Pengawetan dapat dilakukan dengan cara merendam atau mencuci dengan maksud membersihkan zat makanan dalam kayu agar tidak diserang hama. Sedangkan cara lain adalah dengan pemberian bahan kimia melalui perendaman dan cara coating atau pengecatan.
E. Cacat Kayu
Pada sebuah batang kayu, terdapat ketidak teraturan struktur serat yang disebabkan karakter tumbuh kayu atau kesalahan proses produksi. Ketidak teraturan atau cacat yang umum adalah mata kayu, yang merupakan sambungan cabang pada batang utama kayu. Mata kayu ini kadang berbentuk lubang karena cabang tersambung busuk atau lapuk atau diserang hama atau serangga. Cacat ini sudah tentu mengurangi kekuatan kayu dalam menerima beban konstruksi.Cacat akibat proses produksi umumnya disebabkan oleh kesalahan penggergajian dan proses pengeringan penyusutan. Cacat ini dapat berupa retak, crooking, bowing, twisting (baling), cupping dan wane (tepian batang bulat) karena penggergajian yang terlalu dekat dengan lingkaran luar kayu.
F. Penggolongan Produk Kayu di Pasaran
Saat ini produk kayu sangat beragam. Produk kayu solid/asli umumnya berupa kayu gergajian baik berupa balok maupun papan. Sedangkan produk kayu buatan dapat merupa vinir (veneer), papan lapis, triplek/plywood/multiplek dan bahkan kayu laminasi (glue laminated timber).
G. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
Secara singkat peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan acuan baku terkait dengan aturan umum, aturan pemeriksaan dan mutu, aturan perhitungan, sambungan dan alat sambung konstruksi kayu hingga tahap pendirian bangunan dan persyaratannya. Pada buku tersebut juga telah dicantumkan jenis dan nama kayu Indonesia, indeks sifat kayu dan klasifikasinya, kekuatan dan keawetannya.
H. Klasifikasi Produk Kayu
Penggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik dan keawetan. Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu keras. Kayu keras biasanya memiliki berat satuan (berat jenis) lebih tinggi dari kayu lunak. Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan kelurusan dan mutu muka kayu. Terdapat mutu kayu di perdagangan A, B dan C yang merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas muka (cacat atau tidak) arah - pola serat dan kelurusan batang. Kadang klasifikasi ini menerangkan kadar air dari produk kayu.
- Kayu mutu kering udara
- Besar mata kayu maksimum 1/6 lebar kecil tampang / 3,5 cm
- Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
- Miring arah serat maksimum adalah 1/7
- Retak arah radial maksimum 1/3 tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/4 tebal kayu
- Kayu mutu kering udara 15% - 30%
- Besar mata kayu maksimum 1/4 lebar kecil tampang / 5 cm
- Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok
- Miring arah serat maksimum adalah 1/10
- Retak arah radial maksimum ¼ tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/5 tebal kayu
- Konsekuensi dari kelas visual B harus memperhitungkan reduksi kekuatan dari mutu A dengan faktor pengali sebesar 0.75 (PKKI, 1961, pasal 5)
GAMBAR TEKNIK
Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.
Di dalam teknik bangunan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.
Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu, perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.
Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar.
A. Macam-macam Alat Gambar
Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas gambar, pensil, mistar dan penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.
1. Kertas gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
Normalisasi Ukuran Kertas Gambar
Ukuran | Panjang (mm) | Lebar (mm) | Ukuran garis tepi(dalam mm) |
Ao A1 A2 A3 A4 A5 | 1189 841 594 420 297 210 | 841 594 420 297 210 148 | 10 10 10 10 5 5 |
2. Pensil Gambar
Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.
Nomor urut | Keras | Sedang | Lunak |
1 2 3 4 5 6 | 4H 5H 6H 7H 8H 9H | 3H 2H H F HB B | 2B 3B 4B 5B 6B 7B |
3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)
Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)
Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku-siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku-siku, yang satu bersudut 450 – 450 dan yang lainnya bersudut 600 – 300. Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian disamping dapat digunakan untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai mistar ukur. Tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala.
4. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.
5. Rapidograph
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko.
6. Sablon dan mal kurva
Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang-lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bentuk..Adapun untuk menggambar macam-macam garis lengkung (kurva) misalnya elips, parabola, dan hiperbola digunakan mal kurva.
7. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.
8. Meja gambar
Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka penyangga). Standar atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.
Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus rapat. Papan gambar yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja gambar biasa.
A. FUNGSI DAN PENGGUNAAN ALAT GAMBAR
1. Menempatlkan Kertas Gambar
2. Penggunaan Pensil
3. Penggunaan Jangka
4. Alat untuk Meninta Gambar
Langganan:
Postingan (Atom)